Jumat, Juni 14, 2013

PULANG (Kau Selalu Baik)

Malam sudah semakin larut saat kita memutuskan untuk pulang dari rumah sakit.
Seperti biasa, Kau-aku (kita) menghabiskan separuh malam kita di jalanan kota Medan.

"Aku sengaja membawa Justin" Katamu dalam perjalan kita menyusuri tangga rumah sakit.
"Justin?" 
Dengan sigap kau menunjukkan kunci motor yang belakangan kukenali.
"Mona sakit." Lanjutmu. "Dia harus beristirahat di rumah. Kemarin dia masuk angin karena semalaman berada di luar."

Seketika aku teringat. Dua hari lalu, kau dengan ringan memutuskan untuk tidak pulang demi menemaniku menjaga ibuku di rumah sakit. Motormu yang kau beri nama Mona itu pun terpaksa harus berada di parkiran semalaman.

"Ah tidak. Aku sengaja, supaya kau tidak lelah menaiki Mona. Sekarang kondisimu sedang tidak baik." Sambungmu lagi.

"Aku tidak apa-apa". Ku jawab sekenanya, walau sungguh dalam hati merasa kau terlalu memperhatikan setiap detail dariku.

"Katamu tidak apa-apa. Tak tampak seperti itu" ocehmu lagi. "Matamu bengkak"

"Aku kurang tidur" lagi ku jawab singkat.

"Kurang tidur dan menangis semalaman itu dampaknya beda tipis." Tatapanmu menyelidik. Tapi entah mengapa aku selalu merasa tenang jika kau tanya. Meski dengan singkat ku jawab lagi "tidak apa-apa"


Jalanan terlihat lengang. Jauh berbeda dengan siang yang terasa terik dan padat. Lamu-lampu jalan juga terlihat menambah nyaman suasana perjalanan kita malam ini. 
Sambil mengendarai motor au tak henti mengoceh. Sesekali memperingatkan aku untuk tetap terjaga.

"ini bukan jalan yang biasa kita lalui." Komentarku dari balik punggungmu.

"Tentu. Sesekali mencari suasana baru"
.........
"Kau suka?" Kau menunjukkan kerlap-kerlip lampu yang memang notabene kusukai sejak dahulu. Kerlap-kerlip lampu jalanan, lampu taman dan kendaraan yang berada di depan kita.

Aku mengangguk. Mengapa kau tahu semua ini. Bisik lirih dalam hatiku tak mau berhenti.

"Kau suka?" ulangmu lagi. "Aku sengaja mengajakmu ke sini. Sekedar menghibur. Jangan sedih lagi. Kau suka jalan-jalan seperti ini?"

"Tentu" ucapku sebelumnya menarik nafas panjang. "Aku suka. Jauh lebih suka ketimbang jalan-jalan siang hari"

Kau mengangguk. Tampaknya kau senang. Dan kau memang selalu senang jika bersamaku. Sejahat apapun aku.
Perjalanan kita separuh malam ini kita habiskan menikmati kerlap-kerlip lampu kota. Sesekali kau bisikkan kata-kata penguatan untuk memberikan penghiburan kepadaku.

Ah, terimakasih sudah selalu baik. (I.D.R)

0 comments:

Posting Komentar

 
A Walk to Remember Blogger Template by Ipietoon Blogger Template