Jumat, Oktober 18, 2013

sedang bersama senja di sini

Sore ini langit angkuh sekali. Tidak melukiskan panorama selain kelabu. Gumpalan awan hitam sudah sejak tadi berkumpul. Mengancam hendak menjatuhkan tetesan air ke bumi. Lalu angin sesekali nakal berhembus kencang, semakin mendukung bahwa hujan akan segera luruh ke bumi.

Sore ini ada sekumpulan anak paruh baya sedang bermain Voli. Sekumpulan lagi sedang asyik bermain sepak bola. Mengabaikan ancaman awan hitam di langit. Tak ada yang perduli soal turun atau tidaknya hujan. Kesibukan mereka jauh lebih penting dari itu semua. Di sini kegembiraan sedang membaur dengan  sebuah pertandingan ala anak-anak tanggung yang sedang menyalurkan hobi. Beberapa berteriak memberi aba-aba. Beberapa berlari dan beberapa lagi sedang asyik menonton.

Aku menikmati senja di sini. Mencoba mengamati hidup orang lain dan memberi nilai untuk kebahagiaan mereka. Mencoba menerka isi pikir mereka dan mencari sudut tidak sadar mereka.

Semuanya lepas, terbahak dan tanpa beban. 

Aku rindu masa di mana aku bisa seperti mereka. Rindu momen aku bisa berlarian, berlompatan dan tertawa lepas. Aku sudah lama kehilangan masa itu. Entah sudah berapa lama, berganti fase menjadi robot. robot yang hanya bisa menjadi pengamat. Memberi nilai dan sedikit iri akan kebahagiaan mereka. 

Ah, sudahlah. Hidup harus disyukuri bagaimanapun bentuknya. 

Minggu, Oktober 13, 2013

Merindu

Tidak tahu bagaimana lagi mendefinisikannya.

Toh ketika pahampun rindu itu buncah, tak ada yang dapat dilakukan selain berdiam.

Rabu, Oktober 09, 2013

Rindu

Pagi ini dalam suasana senyap (Masih)
Tak ada bising yang membangunkan kesendirian.
Tetap merasa tak punya siapa-siapa di sini.

Rindu rumah. Rindu kamu .

Minggu, Oktober 06, 2013

Masih berharap

Lambat sekali roda waktu berputar
Seperti hanya berjalan di tempat dengan mengeluarkan tenaga yang ekstra
Seperti tidak melakukan apa-apa meski telah berpeluh darah

Lambat. Ibu Kapan sembuh?

 
A Walk to Remember Blogger Template by Ipietoon Blogger Template