Jumat, September 11, 2015

Rindu #Part 1

Hai selamat malam.
Lama sudah tidak bertegur sapa.
 Sunyikah saat aku tapakur dari semua ini?
Aku rindu, tapi entah mengapa enggan menyapa.
Aku rindu, tapi terasa malas untuk berbicara.

Mungkin sudah menikmati kebisuan.
Yang secara tidak sadar telah membuatku terbiasa dan berteman akrab dengannya
Terbiasa memendam dan tak harus berbagi lagi
denganmu yang dulu selalu setia mendengar

Sekarang, apakah masih?
atau aku yang sudah tidak.

Entahlah. Sekarang,
aku bahkan lebih merasakan kehangatan sunyi yang mendekapku.
tidak lagi kamu, yang dulu dengan tangan terbuka meraih jemari yang gemetar.
Hingga aku memilih untuk bungkam.
Mengapa?
Karena diam bisa meredakan detak hati.

Aku rindu.. Tapi enggan..

#untukmu blog yang sudah lama tidak terjamah. Rindu bersua. Jadi aku mampir.

Bahagia #Part-1 (late post -taken from draft)

Bagaimana kau mendefinisikan satu kata itu. Satu kata yang membuat semua orang bisa terseyum sumringah atau  tergelak. Semua orang pasti mengharapkan kebahagiaan--Tanpa terkecuali--termasuk aku.

Akan tetapi, apakah bahagia itu adalah sesuatu yang abadi? apakah seseorang pernah mengalami kebahagiaan, tanpa pernah sekalipun merasakan kesedihan? Aku rasa tidak. Sejatinya hidup ini selalu merasakan dua hal itu secara bergantian, meski tidak dalam kadar yang sama.

Beberapa waktu belakangan ini aku banyak belajar tentang memilih memutuskan untuk berbahagia. Bukan belajar dari banyak literatur atau belajar dari banyak penasihat. Aku belajar dari perjalananku sendiri. Belajar dari hidupku yang terlalu banyak mengeluh. Akan tetapi, aku memilih untuk berbahagia. Mencoba untuk berbahagia lebih tepatnya.
***
Aku seorang pengajar di lembaga nonformal. Belum punya cukup pengalaman dalam bidang pendidikan, Namun aku berusaha keras untuk bisa berjuang. Setidaknya aku bisa memberikan peayanan maksimalku, meski tidak sempurna. Hari-hari kujalani dengan belajar banyak. Otodidak dan itu terasa sangat berat. Berat ketika semua hal yang seharusnya diisi sejak dibangku kuliah dipaksa masuk secepat mungkin. Dan aku berjuang untuk mempelajari semuanya dalam waktu singkat.

Aku punya banyak sekali mimpi, Aku ingin sukses, punya pekerjaan yang bisa menanggung kehidupanku,  kehidupan keluargaku, dan semua hal yang tidak kupunya  dulu, ingin kurengkuh. 
Aku hanya seorang pemimpi kecil,  berjuang di tengah-tengah kesulitan menghela nafas..

Hari ini kuputuskan untuk bahagia. Menikmati anugerah Tuhan dan berterima kasih atas apa yang Ia berikan.

Hari ini aku mulai melangkah lagi. Menaik anak tangga setapak demi setapak, sembari bermimpi. Suatu saat aku akan berada di puncak janji-janji kehidupan yang lebih baik.

 
A Walk to Remember Blogger Template by Ipietoon Blogger Template