Kamis, Juni 26, 2014

Sederhana,
terkadang aku menginterpretasikannya menyakitkan..
ada cerita dibalik semua kesederhanaan itu.
Kau hanya memandang itu sebuah kebaikan, kelebihan,, dari sudutku, itu lebih kepada dipaksa keadaan.

Senin, Juni 23, 2014

mungkin aku tak bisa kembali..
mungkin hanya bisa mengulang tanpa mengakhiri..
maka kuhentikan sejenak risauku..
ku tepi semua cerita penyesalan..

ada sesuatu yang Dia inginkan dariku...

 Bapa, APA? Aku lelah sekali........

Pemahaman (Terlambat!)


Aku mendapat pemahaman tentang yang pantas dan tidak. Bukan tentang mereka terhadap aku, tetapi aku terhadap mereka.. 
tentang penerimaan dan ketulusan; tentang penantian dan cinta; dan tentang kesepadanan.

 Aku paham tentang siapa yang sepadan. Bukan tentang harta atau rupa. Ini lebih kepada perilaku.. antara keburukan sikap yang terpoles rapi oleh pesona rupa..

Di waktu yang bersamaan pula aku belajar bahwa yang kelihatan baik tidak akan selamanya baik, dan pula sebaliknya.. Aku juga sadar, ketika kita menancapkan paku di sebuah dinding lantas mencabutnya maka akan meninggalkan bekas pada dinding. Serupa hati. Luka yang kita tancapkan pada ahti seseorang, tidak akan sembuh dengan hanya meminta maaf..


Satu pertanyaan yang hingga detik ini masih kerap mengusik "Mengapa begitu terlambat menyadari bahwa aku sedang tidak baik-baik saja?"

aku cukup paham aku menyesali semua yang pernah lalu.. kerap rindu dengan segala keluguan dulu, kerap memutar memori tentang mimpi dimasa lalu..

Lantas apa yang kudapatkan?
Tidak lebih hanya menemui diriku yang semakin terpuruk. 

apakah masih ada kesempatan?? Aku ingin pulang..

Sabtu, Juni 21, 2014

untitled note

Bagaimana untuk bisa mengerti jika terlampau banyak cobaan yang singgah?
Apakah kaki masih kuat melangkah bila selalu berhenti pada bagian yang sama?
Lantas mengapa mereka bisa? Aku..??

"Kita masih dalam tanda tanya yang sama. Kuatlah..."

Senin, Juni 09, 2014

rembulan

sudah lama tidak bersenda gurau denganmu..
bukan melupa,
aku justru teramat merindu,
Hanya saja, aku tak punya kesempatan lagi untuk bersamamu..

bisanya kau mampir ke jendela kamarku yang berukuran 1/2x1/2 meter itu...
menunjukkan segala pesonamu, merayuku, hingga aku mampu membeberkan seluruh rahasiaku padamu..
namun malam ini kau nakal,
mengintipku dari atap kamar mandiku yang terbuat dari plastik tembus pandang..

Hei, ada apa?
rupamu buram. tak seindah saat aku bersitatap dari bingkai jendela kamarku..
entahlah karena pengaruh atap plastik ini..
tapi aku mengisyaratkan ada duka pada wajahmu..
ataukah kau sedang membaca hatiku??

aku akan baik-baik saja..

Selasa, Juni 03, 2014

untitled note

Hei,, bisakah Kau mencabut urat rindu ini?
semua ini terlalu mengganggu.. dan melukai..
 
A Walk to Remember Blogger Template by Ipietoon Blogger Template