Ini kali kesekian memelas,
Mata, mulut, bahkan kakinya terpasung.
Terikat pada kawat-kawat semu.
Tidak ada yang tersampaikan. Meski ingin sekali.
Rasanya sudah terlalu lama tidak berbicara.
Hingga sendi-sendi kaku dan mulut pun gagu.
Seharusnya tahu, hari ini aku akan mengatakan ini. Dan esok akan mengatakan itu.
Tapi kembali, mata, mulut, bahkan kakinya terpasung,
Pada kawat-kawat semu.
Tanyakan saja padanya.
Kenapa terlalu banyak kata yang terpenjara.
Ya, tanyakan pada hati. Bukan padaku.
0 comments:
Posting Komentar