Malam ini rembulan menggantung seperti kuning telur.
Tidak ceria, namun tetap megah dan memesona.
Ah, apalah yang tak indah bila itu bersangkutan dengan
rembulan J
Tersenyum. Sungguh, potret karya
Tuhan yg luar biasa.
“Jika boleh mengambil sepotong
bulan untuk di simpan di lemari?”
Sekilas berpikir begitu. Hanya
berpikir dengan konyol.
Kembali menekuni kebiasaan, menatap rembulan yang kadang
menghilang di sekap awan yang lalu. Sungguh bersyukur bisa menikmati
pemandangan ini setiap malam.
Tersenyum lagi. Tapi ini Bukan
tentang rembulan. Ini tentang hari ini. Sepenggal cerita dari perjalanan hidup.
spesial (Aku rasa begitu). Bertemu dengan
keluargamu merupakan hal yang menyenangkan. Seperti berada di antara keluargaku (Lalu Sekilas
teringat mereka; Kakak, abang, adik dan tentunya ayah dan ibuku) Hangat!
Sementara yang terjadi tak seperti
apa yg ku pikirkan. Sangkaku tak semudah ini bertemu dengan mereka. Sangkaku
aku akan terlalu gugup untuk bertemu. Tapi salah. Sungguh, aku merasa damai,
meski terasa gagu untuk berbicara panjang lebar sehingga hanya bisa mengangguk
dan tersenyum. Tapi aku menyukai bagian ini. Bagian di mana aku berdiam, menikmati
setiap tawa dan senda gurau yang terjadi dan dengan leluasa berimajinasi; Bagaimana jadinya jika aku kelak berada di
tengah-tengah keluarga ini. Bahagia J
Tersenyum lagi. Berucap syukur padaNya
untuk kesempatan yg Ia berikan hari ini.
Untuk kesempatan bersama keluargamu.
Untuk kesempatan bersamamu. Untuk kesempatan mencintaimu. J
Untukmu yang tersayang. :))
0 comments:
Posting Komentar