Rabu, Juli 24, 2013

Untukmu, Kasih

Malam ini rembulan menggantung seperti kuning telur.
Tidak ceria, namun tetap megah dan memesona.
Ah, apalah yang tak indah bila itu bersangkutan dengan rembulan J

Tersenyum. Sungguh, potret karya Tuhan yg luar biasa.
“Jika boleh mengambil sepotong bulan untuk di simpan di lemari?”
Sekilas berpikir begitu. Hanya berpikir dengan konyol.

Kembali menekuni kebiasaan, menatap rembulan yang kadang menghilang di sekap awan yang lalu. Sungguh bersyukur bisa menikmati pemandangan ini setiap malam.

Tersenyum lagi. Tapi ini Bukan tentang rembulan. Ini tentang hari ini. Sepenggal cerita dari perjalanan hidup.  spesial (Aku rasa begitu). Bertemu dengan keluargamu merupakan hal yang menyenangkan.  Seperti berada di antara keluargaku (Lalu Sekilas teringat mereka; Kakak, abang, adik dan tentunya ayah dan ibuku)  Hangat!

Sementara yang terjadi tak seperti apa yg ku pikirkan. Sangkaku tak semudah ini bertemu dengan mereka. Sangkaku aku akan terlalu gugup untuk bertemu. Tapi salah. Sungguh, aku merasa damai, meski terasa gagu untuk berbicara panjang lebar sehingga hanya bisa mengangguk dan tersenyum. Tapi aku menyukai bagian ini. Bagian di mana aku berdiam, menikmati setiap tawa dan senda gurau yang terjadi dan dengan leluasa berimajinasi;  Bagaimana jadinya jika aku kelak berada di tengah-tengah keluarga ini. Bahagia J
Tersenyum lagi. Berucap syukur padaNya untuk kesempatan yg Ia berikan hari ini.
Untuk kesempatan bersama keluargamu. Untuk kesempatan bersamamu. Untuk kesempatan mencintaimu. J

Untukmu yang tersayang. :))




0 comments:

Posting Komentar

 
A Walk to Remember Blogger Template by Ipietoon Blogger Template