Kamis, Desember 12, 2013

12.12.13

Sedari tadi wajah itu ditekuk--murung. Sesekali ia menopangkan wajahnya dengan tangannya. bingung apa yang harus ia lakukan. Sedari pagi bahkan sedari semalam, hubungannya sedang tak baik dengan wanitanya.

Sedari tadi wanitanya pun melakukan hal yang sama. Bimbang harus berkata apa, hingga memutuskan untuk berdiam. Dia tak punya kemampuan  untuk membujuk. Yang bisa dilakukan hanya berdiam. Menunggu inisiatif (Bodoh? dia memang sejak dulu begitu)


Sedari tadi keduanya mematung. Salah gerak, salah tingkah. Enggan untuk memulai dialog.

Sebenarnya enggan untuk pulang. Karena siang hari bukan jadwal keduanya untuk kembali ke rumah masing-masing. Entah bagaimana caranya, keduanya akhirnya memutuskan untuk berjalan ke suatu tempat, tapi entah kemana.

Hujan mengguyur. Lelaki dan wanitanya tak sadar sudah menjejakkan kendaraannya di Universitas Sumatera Utara (USU). Bingung hendak berteduh, karena hujan menggila dan dalam sekejap membasahkan sekujur tubuh. Akhirnya keduanya memutuskan untuk berteduh di stadion USU.

Masih dalam hening. lalu...

"Sangkaku kalian kakak beradik" Seorang pelatih sepak bola USU menyapa keduanya. "Begitulah, kalian mirip. Semoga langgeng."

Lalu sesuatu yang hangat seketika menjalar kehati masing-masing. Meruntuhkan ego yang membungkus hati keduanya.

(Tuhan selalu punya cara untuk membuatku berdamai dengannya. Terimakasih Pak Pelatih.)
 
A Walk to Remember Blogger Template by Ipietoon Blogger Template